Sabtu, 02 Januari 2016

Soal Latihan


Tugas/Soal Latihan
A. Pilihan ganda
1. Kelompok sosial adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah      mapan. Pernyataan ini dikemukakan oleh ....
      a. Robert K. Merton b. Hendropuspito c.  Auguste Comte
     d. Bierens de Haan e. Soerjono Soekanto
2. Berikut yang bukan merupakan syarat-syarat dari kelompok sosial yaitu ....
    a. setiap anggota kelompok menyadari bahwa dia sebagai anggotanya
    b. ada hubungan timbal balik antar anggotanya
    c. terdapat faktor yang dimiliki bersama
    d. memiliki struktur, aturan-aturan, dan pola perilaku
    e. merupakan suatu keturunan yang sama
3. Sekelompok manusia disatukan atas ikatan profesi yang sama, hubungan sosialnya bersifat kontraktual dan memiliki kepentingan atau tujuan tertentu, serta bersifat sementara.Hal tersebut menggamabarkan kesatuan sosial yang berbentuk
    a. gemeinscaft c.perserikatan e. gesellscahft
    b. perhimpunan d. Paguyuban
4.  Pernyataan yang benar tentang kelompok primer adalah ....
     a. berinteraksi secara formal d. berinteraksi secara langsung
     b. bersifat tidak pribadi e. dipengaruhi lingkungan
     c. berciri kelembagaan
5. Dasar pengelompokan masyarakat secara statistik lebih ditekankan pada hal berikut ....
a. masyarakat kumuh, masyarakat elite, masyarakat tradisional
b. pelajar, mahasiswa, intelektual
c. mata pencaharian, usia, jenis kelamin
d. sekolah, organisasi politik, PGRI
e. kesenian, olahraga, keagamaan
6. Kelompok apapun yang menjadi model atau pedoman bagi penilaian tindakan kita, disebut dengan ....
    a. reference group          c. primary group e. in-roup
    b. membership group d. secondary group
7. Contoh dari organisasi informal, yaitu ....
a. Himpunan Mahasiswa Islam d. Tentara Nasional Indonesia
b. Ikatan Remaja Muhammadiyah e. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
c. keluarga
8. Kita sering menemukan penduduk suatu desa yang orang-orangnya mempunyai ikatan keluarga. Pembentukan kelompok pada masyarakat ini didasari oleh ....
a. kesamaan kepentingan c. kesamaan daerah e. kesamaan ciri fisik
b. pengalaman praktis d. kesamaan keturunan

B.  Tugas
1. Jelaskan pengertian kelompok sosial menurut anda?
2. Berilah alasan mengapa manusia hidup berkeompok?
3. Sebutkan lima kelompok sosial yang didasarkan atas kepentingan bersama dan adanya pengorganisasian.
4. Jelaskan perbedaan antara kerumunan, publik, dan massa.
5. carilah 2 contoh kelompok sosial dilingkungan anda, identifikasi ciri-ciri kelompok sosial  tersebut, kategorikan, cari perbedaan dan beri alasan mengapa dapat dikategorikan sebagai kelompok sosial.

video kelompok sosial


Jumat, 01 Januari 2016

Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultur

A. Pengertian kelompok sosial
Berikut ini merupakan beberapa pengertian kelompok sosial dari beberapa sosiolog :
a. Astrid Soesanto
Kelompok sosial adalah kesatuan dari dua atau lebih individu yang mengalami interaksi psikologis satu sama lain.
b. Robert K. Merton
Kelompok sosial adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola pola yang telah mapan.
c. Hendropuspito 
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan yang teratur dan tetap dari orang orang yang melaksanakan perannya yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang sama. Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan secara teratur.
d. Soerjono Soekanto
Kelompok sosial adalah himpunan atu kesatuan manusia yang hidup bersama, antar anggotanya saling berhubungan, saling memengaruhi dan memiliki kesadaran untuk saling menolong.
e. Bierens de Haan
Kelompok sosial bukan merupakan jumlah anggota saja, melainkan suatu kenyataan yang ditentukan oleh datang dan pergi anggota anggotanya. Kenyataan kelompok ditentukan oleh nilai nilai yang dihadapi bersama oleh fungsi kelompok sebagaimana disadari oleh anggotanya.
f. Horton dan Hunt mendefinisikan kelompok kedalam beberapa artian, sebagai berikut:
  1. Kelompok sebagai setiap kumpulan manusia secara fisik. Dalam hal ini kelompok memiliki ikatan kebersamaan dan jarak fisik yang dekat.
  2. Kelompok sebagai sejumlah orang yang memiliki persamaan ciri ciri tertentu. Ciri ciri jenis kelamin, kebiasaan, pekerjaan, antara lain disebut juga kelompok klasifikasi.
  3. Kelompok ialah sejumlah orang yang memiliki pola interaksi yang terorganisasi dan terjadi secara berulang ulang. Dalam hal ini, setiap bentuk hubungan kolektif antara beberapa orang yang berinteraksi berulang ulang menurut pola pola kegiatan dan jaringan tertentu.
  4. Kelompok sebagai setiap kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Dua atau beberapa orang dikatakan sebagai kelompok jika mereka sudah memiliki kesamaan kepentingan. 

      Dengan demikian, kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Oelh karena itu, kelompok sosial bukan hanya merupakan kumpulan manusia, tetapi juga mempunyai suatu ikatan psikologis yang diwujudkan dalam bentuk interaksi sosial secara teratur dan tetap. Menurut Robert K. Merton, terdapat tiga kriteria suatu kelompok yaitu sebagai berikut :
a. Kelompok ditandai oleh sering terjadinya interaksi
b. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok
c. Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok. 

B. Pembentukan kelompok sosial
Pengelompokan manusia umumnya dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Keyakinan bersama akan perlunya pengelompokan
b. Harapan yang dihayati oleh anggota anggota kelompok
c. Ideologi yang mengikat seluruh kelompok
d. Setiap kelompok sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompoknya
e. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan lainnya.
f. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antar anggota bertambah erat. 
   Pembentukan suatu kelompok diawali dengan adanya kontak dan komunikasi sosial yang menghasilakan proses sosial dalam interaksi sosial. Kontak sosial adalah usaha atau tindakan dan reaksi pertama, tetapi belum berarti terbentuknya suatu komunikasi yang terus menerus. Komunikasi merupakan suatu proses interaksi yang menjadikan suatu rangsangan yang memiliki makna tertentu dijawab oleh orang lain sebagai respon, baik secara lisan, tertulis, maupun isyarat atau sikap. Komunikasi menghasilkan interaksi sosial dan proses sosial yang melahirkan kelompok. 
   
   Selain itu, kelompok sosial juga terbentuk melelui hal hal berikut :
a. Pengalama praktis
Yaitu pengelompokan yang didasarkan pada aktivitas yang dilakukan manusia guna memenuhi hasrat dan keinginannya
b. Pengalaman intelektual
Yaitu pengelompokan yang didasarkan pada keterbatasan akal seseorang sehingga memerlukan bimbingan dan arahan manusis lain.
c. Pengalaman emosional
Yaitu pengelompokan yang didasarkan pada naluri untuk hidup bersama dengan manusia lain.
Pembentukan kelompok kelompok sosial yang terdapat di masyarakat pada umumnya didasarpan pada :
a. Kesamaan kepentingan
Orang orang yang memiliki tujuan dan kepentingan yang sama cenderung mendirikan kelompok yang tetap dan teratur. Faktor faktor lain seperti keturunan, ciri fisik, dan daerah asal dikesampingkan, demi tercapainya tujuan dan kepentingan yang diharapkan
b. Kesamaan keturunan
Secara konvensional ikatan darah atau keturunan yang sama merupakan dasar dan ikatan persaudaraan yang paling kuat. Keberadaan ini dipertahankan melalui perkawinan hingga membentuk suatu ikatan keluarga besar. Oleh karena itu, tidak heran apabila penduduk suatu desa memiliki ikatan keluarga
c. Kesamaan daerah
Orang orang yang tinggal bersama pada suatu daerah cenderung membentuk kelompok sosial yang mantap. Interaksi dapat berlangsung dengan intensitas dan frekuensi yang tinggi berkat dekatnya jarak fisik diantara orang yang satu dengan yang lain. Dari hasil interaksi umumnya terbentuk kebudayaan yang sama dalam suatu kesatuan kelompok teritorial. Contohnya kesatuan orang orang pada suatu rukun tetangga (RT) atau rukun warga (RW). Didaerah perantauan, sering kita temukan kelompok kelompok sosial yang dibentuk atas dasar kesamaan daerah asal. Munculnya rasa senasib dan seperjuangan di daerah perantauan telah memperkuat ikatan dalam kelompok sosial seperti ini. Contohnya kelompok mahasiswa asal pandeglang banten atau disingkat "Kumandang"
d. Kesamaan ciri fisik
Ciri ciri jasmaniah seperti warna kulit, warna mata, dan rambut merupakan salah satu faktor pendorong pembentukan kelompok sosial. Contohnya organisasi buruh kulit hitam di Amerika serikat, himpunan mahasiswa papua. 

C. Macam macam kelompok sosial
Robert Bierstedt membedakan empat jenis kelompok, yaitu sebagai berikut :
a. Kelompok statistik (statistical grup)
Kelompok statistik hanya ada dalam arti analisis dan merupakan ciptaan para ilmuan sosial. Contohnya, pengelompokan penduduk berdasarkan usia, tingkat pendidikan, mata pencaharian, dan sebagainya.
b. Kelompok kemasyarakatan (societal grup)
Didalam kelompok ini belum ada kontak dan komunikasi abtar anggota kelompok, juga belum ada pengorganisasian. Contohnya, kelompok berdasarkan jenis kelamin, kelompok orang orang miskin dan kaya dan sebagainya.
c. Kelompok sosial (social grup)
Merupakan kelompok yang memiliki kedasaran jenis dan antar anggota saling berhubungan, tetapi belum ada pengorganisasian. Contohnya, kelompok teman, kelompok kerabat, dan kelompok kelompok pada masyarakat tradisional seperti kesenian, olahraga, keagamaan atau majelis ta'lim
d. Kelompok asosiasi
Dalam kelompok ini anggotanya memiliki kesadaran jenis, yaitu dijumpainya persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Selain itu, para anggota asosiasi saling berhubungan melalui kontak dan komunikasi akibat adanya ikatan organisasi formal. Contohnya, sekolah, organisasi politik, persatuan guru republikindonesia, ikatan alumni suatu sekolah atau perguruan tinggi. 
Berdasarkan faktor yang melatarbelakanginya, kelompok kelompok di masyarakat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Didasarkan atas kepentingan bersama tanpa pengorganisasian (kelompok tidak teratur)
A. Kerumunan sosial
Kerumunan sosial adalah sekumpulan orang yang berada di suatu tempat akan tetapi diantara mereka tidak berhubungan secara tetap. Bentuk kerumunan yang sering dijumpai di masyarakat adalah :
a. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial
1. Formal audience atau khalayak penonton merupakan kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan. Contohnya penonton film
2. Expressive group atau kelompok ekspresif adalah kerumunan yang perhatiannya tidak begitu penting, tetapi mempunyai persamaan tujuan yang terpusat dalam aktivitas kerumunan tersebut serta kepuasan yang dihasilkan. contohnya orang yang berpesta
b. Kerumunan yang bersifat sementara (casual crowd)
1. inconvenient aggregations atau kumpulan yang kurang menyenangkan. Dalam kerumunan tersebut kehadiran orang lain merupakan penghalang terhadap tercapainya rujuan seseorang. Contohnya, orang orang yang antre.
2. Panic crowds adalah kumpulan orang orang yang sedang dalam keadaan panik.
3. Spectator crowds atau kerumunan penonton ingin melihat kejadian tertentu, kegiatan umumnya tidak terkendali. Contohnya, kerumunan yang menyaksikan kecelakaan. 
c. Kerumunan yang berlawanan dengan norma hokum (lawless crowds)
1. Acting mobs atau gerombolan adalah kerumunan yang bertindak emosional, sifatnya tidak terkendali karena setiap orang tidak mampu mengontrol diri. Kerumunan ini cenderung destruktif, anti sosial bahkan pemberontakan. Contohnya, gerombolan pedagang kaki lima mengamuk dan merusak fasilitas umum karena dilarang berjualan di suatu tempat yang dapat mengganggu kelancaran lalu lintas. 
2. Immoral crowds adalah kerumunan yang tindakannya berlawanan dengan norma norma masyarakat. contohnya, kumpulan orang yang sedang mabuk. 

d. Kerumunan pasif 
Dalam kerumunan ini individu hanya berkumpul secara fisik, tenang atau tidak menggangu orang lain, dan tidak mempunyai maksud atau tujuan tertentu. Contohnya, orang orang yang menonton tukang sulap
e. Manifestasi umum atau unjuk rasa
Kerumunan jenis ini lebih bersifat teratur daripada himpunan penonton. Contohnya demonstrasi menentang kebijakan pemerinah orde baru.
f. Kerumunan berdasakan tempat tingga atau residential aggregate
Kerumunan ini merupakan kesatuan manusia yang mempunyai tempat tingga yang sama tetapi tidak saling mengenal. Lokasinya dikota kota besar.
g. Kerumunan fungsional
Terdiri atas sekumpulan orang yang mempunyai tiga tugas atau fungsi tertentu. Contohnya daerah perkotaan yang dijadikan pasar.
B. Publik 
   Publik merupakan kelompok yang bukan merupakan kesatuan. Interaksi berlangsung melalui alat-alat komunikasi dan tidak langgeng. Contohnya, pembicaraan pribadi yang berantai, desasdesus atau gosip, surat kabar, radio, televisi, film, dan sebagainya. Dengan alat-alat penghubung seperti ini mungkin publik mempunyai pengikut yang luas dan berjumlah besar.
C. Massa 
   Massa diartikan sebagai keseluruhan dari kerumunan sosial. Pengertian massa timbul sejalan dengan perkembangan masyarakat yang mengarah pada pola kehidupan modern. Oleh karena itu, pengertian massa menjadi ciri khas masyarakat modern yang pada umumnya bertempat tinggal di perkotaan. Ciri massa yang menonjol adalah suatu kumpulan orang yang heterogen sehingga identitasnya sulit diketahui. Keanekaragaman massa tampak dari diferensiasi status sosial, taraf hidup, pendidikan, keturunan, pekerjaan, dan agama.
b. Didasarkan atas kepentingan bersama dengan pengorganisasian (kelompok teratur)
A. Kelompok dasar (Basic group)
Kelompok dasar adalah kelompok yang dibentuk secara spontan dari bawah untuk melindungi anggota anggotanya terhadap tekanan negatif dari masyarakat besar dan sekaligus berfungsi sebagai sumber kegiatan bagi pembaruan masyarakat besar itu sendiri. Contoh kelompok dasar adalah kelompok yang berlandaskan agama. Kelompok agama muncul karena unsur unsur penting telah kehilangan fungsinya bagi masyarakat. 
B. Kelompok besar (Big group) dan kelompok kecil (Small Group)
Suatu kelompok disebut besar apabila bobot tugas tugas sosial yang ditangani atau dilaksanakan penting dan universal sedangkan kelompokl kecil adalah kelompok yang jumlah anggotanya relatif sedikit dan dibentuk atas dasar kebutuhan atau kepentingan kecil dan spesifik. Contohnya kelompok belajar dan kelompok diskusi. 
C. Kelompok primer dan kelompok sekunder
Kelompok primer adalah kesatuan hidup manusia yang ditandai dengan hubungan antar anggotanya yang berlangsung secara tatap muka, saling mengenal, mesra dan akrab, kerja sama yang erat dan bersifat pribadi. Contohnya yaitu keluarga besar. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang hubungan antar anggotanya kurang akrab, renggang bahkan tidak saling mengenal. Contohnya dalam sebuah perusahaan.
D. Kelompok dalam (In Group) dan kelompok luar (out Group)
Istilah in group muncul ketika para anggota suatu kelompok merasa bahwa mempunyai suatu tujuan dan cita cita yang sama, menaati norma norma yang sama, nasib yang sama. Contohnya kami warga Rt 007 sedangkan mereka warga Rt 10
E. Paguyuban (Gemeinschaft) dan patembayan (Gessel scaft)
   Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang para anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal. Menurut Tonnies, terdapat tiga tipe paguyuban, yaitu :
  1.  Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood), contohnya keluarga
  2. Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place), contohnya rukun tetangga, rukun warga atau arisan
  3. Paguyuban karena jiwa dan pikiran (gemeinschaft of mind)

   Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran berskala serta strukturnya bersifat mekanis. Contohnya ikatan pedagang, organisasi pengusaha atau serikat buruh. 
F. Kelompok informal dan kelompok formal 
   Kelompok informal adalah kesatuan hidup manusia yang tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu. Contohnya Klikyaitu suatu kelompok kecil tanpa struktur formal yang sering timbul dalam kelompok kelompok besar. Sedangkan kelompok formal adalahkelompok kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota anggotanya untuk mengatur hubungan antar anggotanya. Hubungan berlangsung secara terkoordinasi melalui usaha usaha untuk mencapai tujuan berdasarkan bagian bagian organisasi yang bersifat spesialisasi. Contohnya, unit kepolisian lalu lintas terdiri atas bagian bagian yaitu bagian administrasi, lapangan atau patrol, logistic, pembinaan atau penyuluhan
G. Kelompok Okupasional dan keolompok Volunter.
   Kelompok okupasional adalah kelompok yang terdiri atas orang orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok okupasional biasanya terjadi pada masyarakat heterogen. Sedangkan kelompok Volunter didasarkan pada kepentingan kepentingan primer yang mencakup kebutuhan pangan, sandang, dan papan, keselamatan jiwa dan harta benda, harga diri, mengembangkan potensi, dan sebagainya. 
H. Kelompok keanggotaan (membership Group) dan kelompok acuan (Reference Group)
   Kelompok keanggotaan (membership group atau appurtenance group) adalah kelompok yang menunjukkan seseorang secara resmi dan secara fisik menjadi anggota. Orang lain dapat dengan mudah dan pasti menentukan dari kelompok mana orang tersebut berasal atau sebagai anggota kelompok mana melalui tanda pengenal yang dimilikinya. Contohnya, Andi berprofesi sebagai guru, bukti yang menunjukkan dia sebagai anggota dari membership group adalah Kartu Anggota PGRI yang menjelaskan bahwa Andi telah diterima secara sah sebagai anggota PGRI.
   Sedangkan, Kelompok acuan (reference group) adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Seseorang yang bukan anggota kelompok (orang dari luar kelompok) menerima pengaruh dari suatu kelompok, dia menjalin ikatan batin dan berusaha menyesuaikan diri serta mengidentifikasikan diri dengan kelompok tadi karena dia berpandangan bahwa kelompok tersebut berguna untuk mengembang kan kehidupannya. Contohnya, Andi sebagai anggota PGRI menjalin hubungan secara tersembunyi atau terang-terangan dengan koperasi yang ada di daerahnya. Walaupun bukan anggota koperasi tersebut, dia berusaha mengembangkan prinsip-prinsip koperasi dalam kehidupannya karena terbukti bahwa koperasi sangat bermanfaat bagi pengembangan ekonomi keluarganya. Koperasi dalam hal ini merupakan reference group bagi Andi.
I. Kelompok penekan (Pressure Group)
   Kelompok penekan adalah suatu kelompok yang anggotaanggotanya bertujuan memperjuangkan kepentingan mereka di tengah masyarakat luas dengan cara menggunakan tekanan sosial. Kelompok penekan termasuk kelompok sekunder dan umumnya mempunyai anggota relatif besar, tetapi yang digunakan sebagai penekan hanyalah sebagian kecil dari anggota kelompoknya

Selasa, 29 Desember 2015

Perkembangan Kelompok Sosial

Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
Adanya proses sosial yang berlangsung dari waktu ke waktu, kelompok sosial dalam masyarakat terus mengalami perkembangan  menuju kepada titik keserasian tata hubungan serta efektifitas dalam memperoleh pemenuhan kebutuhan hidup.
1. Perkembangan kelompok-kelompok sosial dalam kesatuan teritorial
Adanya kemajuan telekomunikasi dan transaksi antar individu dalam skala teritorial yang makin luas, menyababkan kelompok sosial yang terbentuk atas dasar kesamaan teritorial semkin lama semakin menipis. Rasa persatua akan semaki berkurang dengan lancarnya komunikasi dan transportasi antarmanusia dalam lintas yang luas. Seperti contoh berikut.
  • Menurunya solidaritas sosial warga masyarakat secara umum dalam lingkup wilayah RT, RW, Kelurahan, Hingga kecamatan
  • Menurunnya semangat kebangsaan akibat pergaulan antar individu yang mendunia, sehingga mengabaikan kepentingan-kepentingan kebangsaannya dan lebih mengutamakan kepentingan individualnya.
2. Perkembangan kelompok sosial dalam kesatuan genealogis
Dalam perkembanga kelompok sosial atas dasar kesatuan genelogis, munculah bentuk perkembangan yang bersifat alamiah antara lain suku-suku bangsa yang merupakan perkembangan dari keluarga extended family dan kerabat. Di indonesia kelompok ini masih bertahan dalam bentuk suku Aceh, Melayu, Jawa, Sunda, Bali, Dayak, dan sebagainya. Melalui perkembangan peradaban yang semakin modern kelompok sosial yang berdasarkan genealogis ini akan mengalami pemudaran apabila komunikasi semakin canggih dan teknologi semakin mutakhir.
3. Perkembangan kelompok sosial dalam kesatuan kepentingan
Perkembangan peradaban yang semakin modern, kelompok sosial yang berdasarkan keepntingan ini akan mengalami perkembangan yang paling pesat dari kelompok sosial yang lain. Dalam kelompok ini akan terjalin hubungan lintas suku, ras, agama dan teritorial yang semakin luas serta mendunia. Manusia modern cenderung akan mengutamakan perhitungan-perhitungan menuju pemenuhan kebutuhan hidup daam skala besar. Contoh dari kesatuan kepentingan ini seperti terbentuknya kesatuan ekonomi, politik,  dan sosial budaya tingkat dunia.
4. Perkembangan kelompok sosial dalam kesatuan religius.
Kelompok-kelompok religius menyatu  dalam kegiatan keagamaan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Melalui kesamaan ideologi keagamaan inilah hingga kini masih tetap terjalin kelompok-kelompok sosial dengan nuansa religius. Wujud nyata dari kesatuan religius ini adalah munculnya kelompok-kelompok sosial dalam bentuk umat beragaman. 
Proses perubahan dan perkembangan pada masyarakat multikultural pada dasarnya akan berlangsung lebih kompleks daripada perubahan pada masyarakat yang bersturktur heterogen. Disisi lain hubungan dan pengaruh timbal balik antar komponen masyarakat pada masyarakat multikultural akan jauh lebih sulit. Hal ini disebabkan masing-masing komponen masyarakat (suku bangsa) memiliki struktur budaya yang berbeda-beda, adat istiadat dan tatanan nilai yang berbeda pula. Untuk itu diperlukan sikap arif dan tenggang rasa agar hubungan yang terjalain bersifat kooperatif dan akomodatif yang mampu melahirkan gerak perubahan sosial budaya yang lebih bersifat progresif.
Pada masyarakat multikultural yang memiliki struktur budaya dan tata nilai yang berbeda, memungkinkan terjadinya perbedaan persepsi yang mengarah pada terjadinya konflik baik secara horizontal maupun vertikal.  Untuk itu kita harus mengembangkan sikap tolerensi  dan sikap empati kepada unsur-unsur masyarakat yang lain sekalipun memiliki struktur budaya, ras dan agama yang berbeda.
Perubahan dan perkembangan kebudayaan pada masyarakat multikultural  harus diarahkan menjadi progresif dengan tetap memperhatikan sendi-sendi kebudayaan daerah. Ini berarti bahwa tidak semua warisan generasi terdahlu harus dipertahankan, melaikan dapat dirubah dan disesuaikan dengan perkembangan zaman dan tuntutan kehidupan sekarang. 
Berikut beberapa sikap-sikap nyata yang dapat dilakukan dalam menghadapi perubahan.
  1. Mengembangkan unsur-unsur budaya lokal sedemikian rupa, sehingga mampu memberikan kontribusi bagi bangsa.
  2. Memelihara kelangsungan hidup budaya lokal yang memiliki nilai-nilai luhur dan menjadi pedoman perilaku secara fundamental bagi masyarakat indonesia.
  3. Melakukan seleksi dari semua pengaruh budaya asing dengan prinsip menerima budaya yang menguntungkan dan menolak budaya-budaya yang merugikan atau yang diperkirakan dapat mengikis unsur-unsur budaya lokal
  4. Menghilangkan atau mengahapus budaya lokal yang dirasa sudah tidak sesuai dengan taraf perkembangan zaman sekarang.

    Keanekaragaman Kelompok Sosial

    Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
    1. Keanekaragaman Dalam Bentuk Agama Dan Kepercayaan
    Keanekaragaman agama sangat berbeda dengan proses terbentuknya keanekaragaman ras maupun suku bangsa. Agama berkembang seiring dengan tingkat peradaban manusia dan akan selalu ada sepanjang masa. Agama dan kepercayaan mempunyai kesamaan di dalam fungsinya yaitu sebagai cara agar manusia dapat berkomunikasi dengan Tuhan. Kebinekaan agama akan menumbuhkan kebinekaan budaya yang bersumber dari agama yang ada di dalam masyarakat.
    • Agama Islam : Agama islam merupakan agama mayoritas di Indonesia yang hampir merata di seluruh tanah air.
    • Agama Kristen : Di Indonesia agama Kristen merupakan agama besar yang kedua setelah agama islam. Penganutnya banyak terdapat di provinsi Maluku.
    • Agama Katolik : agama katolik merupakan agama terbesar ketiga setelah agama Kristen dan islam. di Indonesia penganut agama katolik sebagian besar berada di wilayah Indonesia bagian timur.
    • Agama Hindu : agama katolik merupakan agama yang sangat tua usianya.
    • Agama Budha : agama budha juga merupakan agama yang cukup tua berkembang di Indonesia. ajaran agama budha berasal dari india sampai di Indonesia.          

    2. Keanekaragaman Dalam Bentuk Ras
    Pada dasarnya ras merupakan kelompok orang yang memiliki ciri-ciri fisik yang relative sama.Ciri-ciri fisik ini meliputi warna kulit, postur tubuh,bentuk dan warna rambut,dan karakteristik pada raut muka seperti hidung ,bola mata ,dan bibir. Beberapa jenis ras dalam kelompok besar di dunia, antara lain sebagai berikut.
    a. Ras Caucasoid
    Di eropa dengan struktur alam yang relative dingin akan memengaruhi tipe ras yang berada di sana dengan warna kulit putih,rambut pirang dan manik mata berwarna biru yang lazim disebut ras Caucasoid atau orang-orang kulit putih. 
    b. Ras Mongoloid
    Benua asia mempunyai tipe ras asli dengan warna kulit kuning dan sawo matang,postur tubuh sedang ,bentuk bibir dan hidung biasa,ras ini lazim disebut ras mongoloid. Ras ini masih terbagi menjadi 3 kelompok ras,yaitu ras asiatik mongoloid,Malayan mongoloid, dan American mongoloid.
    c. Ras Negroid
    Ras ini mempunyai ciri khusus warna kulit  hitam ,rambut keriting ikal,bibir tebal,hidung pesek,dan bermata lebar dengan postur tubuh sedang hingga tinggi besar. Ras negroid terbagi menjadi 3 kelompok yaitu ras African hegroid,negrito.dan melanesoid.
    d. Ras Austroloid/Melanesoid
    Sebelum zaman es benua Autralia meluas hingga Tasmania,selandia baru,papua,dan Maluku. Daerah ini mempunyai penduduk asli orang-orang aborigin serta orang-orang mikronesia,papua,Tasmania yang mempunyai ciri-ciri fisik sama dengan ras melanesoid. Ras austroloid merupakan ras asli benua Australia. 
    e. Ras-Ras Khusus
    Dilihat dari ciri-ciri fisiknya ras-ras ini diduga merupakan bentuk-bentuk perpaduan dari keempat tip eras yaitu ras Caucasoid,mongoloid,negroid,dan australoid. Misalnya ras aino yang merupakan perpaduan antara ras asiatik mongoloid dengan ras American mongloid.
    3. Keanekaragaman Dalam Bentuk Suku Bangsa
          Pada dasarnya suku bangsa berkembang mulai dari keluarga,kemudian menjadi extended family,menjadi kelompok etnis dalam bentuk kerabat besar dan akhirnya terbentuk suku bangsa. Menurut Sutan Takdir Ali Syahbana Indonesia memiliki lebih dari 250 suku bangsa. Antara lain sebagai berikut. 
    • Di pulau Sumatra terdapat suku aceh,suku melayu,suku lampung suku Bangka dan Belitung dan lain-lain.
    • Di Pulau Kalimantan terdapat suku dayak,suku dayak ngaju,Malayan.outdotnum,suku banjar,suku melayu,dan lain-lain.
    • Di pulau jawa dan Madura terdapat suku sunda,suku jawa,suku betawi,suku baduy,dan lain-lain.
    • Di pulau Sulawesi terdapat duku minahasa,suku toraja,suku bugis makasar.
    • Di kepulauan Maluku terdapat suku ternate,suku tidore,suku ambon,suku Halmahera,suku buru,suku key dan lain-lain.
    • Di nusa tenggara terdapat suku sasak, suku nusa penida, suku sumba, suku flores dan lain-lain.
    • Di papua terdapat suku fak-fak,suku manokwari,suku dani,dan suku asmat. 

          Dalam rangka meningkatkan integrasi bangsa di bidang etnis dan budaya maka perlu ditingkatkan sarana komunikasi baik melalui darat dan udara sehingga memungkinkan adanya pembauran budaya dan ras antarsuku bangsa yang ada di Indonesia.

    Masyarakat Multikultural

    A. Pengertian masyarakat multikultural
         Masyarakat multikultural secara sederhana adalah masyarakat yang memiliki beragam kebudayaan yang berbeda-beda. Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang mempunyai sistem budaya lebih dari satu dan biasanya melekat dalam kehidupan satu suku bangsa. Sitem budaya ini merupakan warisan generasi pendahulu dari suku bangsa tersebut. Sistem budaya ini menjadi sarana untuk menyelenggarakan kehidupan bagi suku bangsa dalam kehidupan sehari-hari. Unsur-unsur budaya yang lengkap terdiri atas sistem komunikasi atau bahasa, sistem religi, kesenian, ilmu pengetahuan, sistem teknologi, sistem matapencaharian dan sistem organisasi sosial.
    Ø Berikut ini pandangan ahli sosiologi tentang masyarakat multikultura
    • J.S Furnivall

    Masyarakat multikultural terbentuk oleh dua atau lebih komunitas (kelompok), mereka ini secara budaya dan ekonomi terpisah satu sama lain. Struktur kelembagaan yang terdapat di dalam kelompok tersebut berbeda satu dengan lain.
    • Nasikun
    Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang menganut banyak nilai. Hal ini terbentuk karena kelompok sosial yang ada di dalamnya memiliki sistem nilai tersendiri.

    B. Ciri-ciri masyarakat multikultural
    1. Dalam kehidupan sehari-hari relatif lebih sulit membentuk suatu integrasi budaya, bahkan seolah - olah integrasi sosial budaya cenderung terpaksa.
    2. Lebih sering terjadi perubahan-perubahan baik dalam kelembagaan maupun dalam sistem sosial budayanya.
    3. Mempunyai peluang yang lebih banyak untuk terjadinya kompetisi hidup dan konflik sosial.
    4. Masyarakat multikultural pasti memiliki lebih dari sistem budaya dan sistem tata nilai.
    5. Terdapat sub-sub kebudayaan, kelembagaan, serta lembaga sosialnya lebih bersifat nonkomplementer artinya satu dengan yang lain tidak saling memberi dukungan.

    Agar lebih menambah pemahaman, berikut dikemukakan ciri masyarakat multikultural menurut van Den Berghe.
    1. Mengalami segmentasi ke dalam kelompok-kelompok dengan subkultur saling berbeda
    2. Memiliki struktur yang terbagi ke dalam lembaga-lembaga yang nonkomplemen
    3. Kurang dapat mengembangkan konsensus mengenai nilai dasar
    4. Relatif sering mengalami konflik
    5. Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan,
    6. Ketergantungan ekonomi, dan/atau Dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain
    7. Loyalitas berlebih yang disebut in group feeling dimana perasaan yang dapat menimbulkan sikap mengutamakan kelompoknya secaramembabi-buta yang berakibat toleransi dan integrasi menjadi terhambat

    C. Faktor penyebab terbentuknya masyarakat multikultural
         Kemajemukan di indonesia dipengaruhi berbagai banyak faktor. Berikut lima faktor yang mempengaruhi kemajemukan bangsa indonesia.
    a. Faktor Geologis Indonesia
              Kondisi sejarah kehidupan yang panjang dimasa lalu yang bersumber dari berbedanya struktur geologi berserta tata kehidupan yang ada di atasnya telah memunculkan tata nilai, kelembagaan, serta struktur sosial di masyarakat indonesia.
    Secara geologi indonesia terdiri dari tiga zone yang berbeda sebagai berikut :
    1.  Zona geologi indonesia timur : Meliputi daerah maluku, NTT, dan Papua menjadi satu struktur geologi dengan australia dan pulau-pulau disekitarnya. Struktruk flora, fauna, dan manusianya satu rumpun dengan kawasan australia dan malanesia (ras melanosoid).
    2. Zona geologi indonesia tengah : Meliputi pulau-pulau sulawesi dan sebagian nusa tenggara barat. Pada daerah geologi ini jenis flora, fauna, dan manusianya merupakan satu rumpun dengan filipina, jepang, cina, dan korea.
    3. Zona geologi indonesia barat : Meliputi pulau sumatra, jawa, madura, bali, dan kalimantan menjadi satu struktur geologi dengan Asia. Struktur flora, fauna, dan manusianya satu rumpun dengan kawasan asia tenggara pada umunya. (Malayan Mongoloid)
    b. Faktor letak geografis Indonesia
           Jika kita lihat sebelum indonesia merdeka, kawasan indonesia merupakan wilayah yang strategis. Letak indonesia menjadi persilangan transportasi laut dunia terutama yang melalui perairan selat malaka. Kondisi etak indonesia yang strategis, menyebabkan indonesia sering dikunjungi bangsa-bangsa lain yang mempunyai jinis ras dan budaya yang berbeda. Pengaruh persinggahan ini kemudian membentuk percampuran ras dan unsur-unsur budaya tertentu, sehingga bangsa indonesia menjadi multikultur.
    c. Faktor bentuk wilayah yang berupa kepulauan.
         Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ±17.677 buah pulau. Wilayah yang terpecah-pecah ini memungkinkan kelompok-kelompok masyarakat dalam satu pulau terpisah pergaulannya dengan pulau yang laian, sehingga struktur budayanya berkembang sendiri-sendiri. Hal ini kemudia memunculkan perbedaan antar satu dengan yang lain. Itulah mengapa indonesia memiliki banyak suku-suku sengan struktur budaya yang berbeda-beda.
    d. Faktor historis pemerintah sebelum kemerdekaan.
             Bangsa indonesia telah berkali-kali dijajah dan dikuasai bangsa lain yang memiliki budya yang berbeda-beda dalam waktu yang relatif lama. Telah meyababkan adanya penetrasi budaya yang dilakukan oleh masing-masing penjajah kepada bangsa indonesia, sehingga membekas dalam struktur budaya sekarang.
    e. Faktor percampuran antar masyarakat.
            Percampuran antara ras dan suku bangsa telah menghasilkan masyarakat yang semakin majemuk dalam bentuk suku, ras, budaya, dan agama. Struktur budaya masyarakat bercampur secara kompleks, sehingga melahirkan corak budaya baru yang lebih beraneka ragam dari corak kebudyaan sebelumnya. Hal ini ini dapat muncul seperti dalam bahasa, pakaian, masakan, adat istiadat, perumahan, maupun sub-subkebudayaan lainnya.

    D. Perilaku dalam masyarakat multikultural
             Dalam kehidupan masyarakat multikultural sering tidak dapat dihindari berkembangnya paham-paham atau cara hidup yang didasarkan pada etnosentrisme,primordialisme, dan sebagainya.
    • Etnosentrisme merupakan paham atau sikap menilai kebudayaan suku bangsa/kelompok lain menggunakan ukuran yang berlaku di suku bangsa kelompok/masyarakat sendiri.
    • Primordialisme merupakan tindakan memperlakukan secara istimewa(memberi prioritas) orang-orang yang berlatar belakang suku bangsa, agama, ras, aliran atau golongan yang sama dalam urusan publik.
    • Kronisme yaitu lebih memprioritaskan teman.
    • Nepotisme yaitu memprioritaskan anggota keluarga.
    • Ekslusivisme, yaitu sikap enggan berinteraksi dengan kelompok sosial lainnya.

    Senin, 21 Desember 2015

    Contoh Multikulturalisme di Indonesia.

    Masyarakat Minoritas Islam dan Mayoritas Hindu di Bali, sebagai wujud masyarakat multikultural yang sangat menghargai  agama dan budaya ditengah perbedaaan yang ada.
    Masyarakat multkultural merupakan masyarakat yang memiliki beragam kebudayaan tanpa membedakan suku, ras, agama, dan sebagainya. Multikulturalisme menjadi sebuah ideologi yang mengakui dan mengangungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan. Masyarakat majemuk (plural society) belum tentu dapat dinyatakan sebagai masyarakat multikultural (multicultural society), karena bisa saja di dalamnya terdapat hubungan antarkekuatan masyarakat varian budaya yang tidak simetris yang selalu hadir dalam bentuk dominasi, hegemoni dan kontestasi.

    Dari masyarakat bali ini kita akan mendapatkan cermin dan pembelajaran dari sebuah masyarakat multikultural, dimana masyarakat disana sangat toleran terhadap agama yang lainnya.

    Description: masjid safinatus alam

    (Gambar Masjid Jamik Safinatussalam, di Desa Pegayaman, Sukasada, Buleleng, Bali)

    Bali sangat terkenal sebagai satu-satunya wilayah di Indonesia dengan pemeluk Hindu terbesar. Ini merupakan berkah Tuhan yang memperkaya keragaman di Bumi Nusantara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Promosi Bali sebagai daerah tujuan wisata sering kali membuat kita lupa akan satu hal yang penting, bahwa Pulau Dewata ini sebenarnya juga merupakan cermin bagi toleransi dan kerukunan hidup beragama.
     Toleransi kehidupan beragama di Bali telah berlangsung berabad-abad dan memiliki fondasi kultural yang sangat kuat, sehingga tidak mudah terkoyak. Sejauh ini kita tidak pernah mendengar ada masalah dalam hubungan antaragama di Bali. Umat Hindu dan Islam di Bali hidup berdampingan dengan damai, saling tolong, dan saling menghargai. Mereka berbaur dengan masyarakat dan budaya setempat. Karena itu, lembagalembaga adat yang tumbuh dan hidup di kalangan masyarakat Hindu di Bali juga tumbuh dan hidup di kalangan masyarakat Islam di Bali, semisal tradisi subak atau penggunaan nama-nama sesuai dengan urutan kelahiran seperti Wayan, Made, Ketut, dan seterusnya.
    Ujian berat bagi hubungan antaragama di Bali pernah muncul ketika terjadi peledakan bom pada 2002 (dan kemudian ledakan bom pada 2005). Saat itu Bali luluh lantak oleh serangan yang dilakukan orang-orang yang mengklaim sedang berjihad atas nama Islam. Lebih dari satu tahun setelah serangan bom Bali pertama (2002), suasana Bali benar-benar sunyi dan mencekam. Orang bali tentu marah dengan kajadian tersebut. Namun, kemarahan mereka tidak membabi buta. Mereka tahu membedakan antara Islam dan terorisme. Orang Bali mengerti benar bahwa Islam adalah agama yang menganjurkan perdamaian. Umat Hindu Bali adalah orang-orang yang terbuka terhadap agama Islam. Meskipun Islam agama minoritas, mereka sangat menghargainya. Orang Hindu Bali sangat concerned dengan posisi, kelas, dan pembagian tugas. Politik dan agama masing-masing ada tempatnya sendiri-sendiri. Politik sejajar dengan pasar, rumah sakit, restoran, bandara, sekolah, gelanggang olahraga; sementara agama mempunyai posisi ”di atas” yang berisi kitab suci, pura, dan para ulama (sulinggih). Penempatan (positioning) inilah yang menjadikan agama begitu terhormat dan tidak mudah diseret-seret ke politik. Sebaliknya, provokasi berbau politik tidak mudah memasuki wilayah agama.
    Di tengah-tengah kehidupan masyarakat Hindu, terdapat sebuah desa yang bernama Pegayaman. Penduduk desa ini hampir semuanya muslim. Kehidupan sehari-hari desa ini menunjukkan warna Islam yang kuat. Desa Pegayaman oleh sebagian masyarakat Bali disebut sebagai Nyama Selam yang artinya ‘masyarakat Islam. Di Desa Pegayaman inilah orang-orang Jawa dan Bugis mengem-bangkan ajaran Islam dan berhasil mendirikan Masjid Safinatus Salam yang diprakarsai Kumpi Haji Yahya. Safinatus Salam merupakan masjid tertua dan terbesar di Buleleng, Bali. Masjid Safinatus Salam oleh masyarakat Pegayaman dan sekitarnya dijadikan pusat pengembangan Islam di daerah Bali. Di desa ini telah dibentuk jamaah-jamaah pengajian yang bersifat rutin. Semua kegiatan, baik itu pengajian maupun hal-hal yang menyangkut ajaran Islam, pelaksanaannya dipusatkan di Masjid Safinatus Salam. Dalam hubungan kemasyarakatan, tidak pernah ada konflik yang disebabkan perbedaan agama. Membangun rumah dan sarana umum, mereka tetap bergotong-royong walaupun berbeda agama. Bahkan, ketika Masjid Safinatus Salam direnovasi pada 11 Maret 1986, tukang atau buruh yang memperbaiki Masjid Safinatus Salam juga banyak dari orang-orang yang beragama Hindu. Selain itu wujud nyata multikulturalisme di Bali juga tercermin dari sikap masyarakat bali yang masyoritas hindu  tetap memperbolehkan warga bali muslim untuk melaksanakan ibadah sholat jum’at di hari raya nyepi.

    (Gambar masyarakat muslim bali yang tetap diperbolehkan beribadah sholat jum’at saat hari nyepi)
     Description: masjid safinatus alam
    Sikap toleran masyarakat bali memang dapat kita jadikan sebagai contoh. Jika sebuah kelompok mayoritas dapat menempatkan kelompok minoritas untuk mendapatkan indentitas dan pengakuan maka dengan hal itu akan terbentuk kesederajatan dalam kehidupan yang harmonis. Meskipun masyarakat bali kental dengan tradisi dan kebudayaan nenek moyang mereka,  hal itu tindak menjadikan masyarakat disana menjadi primodial dan apatis terhadap agama maupun budaya yang lainnya. Seiring perkembangan jaman dan meningkatnya pendidikan dibali juga menumbuhkan kesedaran dan semangat persatuan masyarakat untuk saling menghargai dan toleran terhadap kelompok minoritas.
    Itulah salah satu wujud masyarakat multikultural di indonesia yaitu masyarakat bali yang sangat menghargai kaum minoritas agama islam disana, mereka tahu benar bagaimana seharusnya mereka bersikap terhadap kelompok minoritas agar selalu terjalin persatuan dan kehidupan yang harmonis.